Advertisement
Terkadang, banyak orang yang menganggap bahwa singkong adalah makanan masyarakat kelas bawah, sedangkan keju ialah makanan masyarakat kelas menengah atas. Padahal, kalau dirasakan benar¬-benar, singkong pun tidak kalah enaknya dengan keju.
Singkong tak selamanya menjadi makanan ke¬las bawah. Buktinya, saat ini, anggapan tersebut tidaklah benar. Kini, banyak dijumpai makanan elite yang terbuat dari singkong. Salah satunya adalah singkong keju, yang saat ini telah populer di kalangan masyarakat perkotaan.
Singkong keju telah mengangkat nilai ekonomis dan nilai rasa itu sendiri. Perpaduan antara makanan yang amat berbeda kelas ini ternyata malah dige¬mari oleh banyak orang. Dengan inovasi seperti itu¬lah, nilai jual singkong pun menjadi naik. Singkong keju biasanya dijual berkisar Rp 7.000 sampai Rp 10.000 per kotaknya.
Singkong tak selamanya menjadi makanan ke¬las bawah. Buktinya, saat ini, anggapan tersebut tidaklah benar. Kini, banyak dijumpai makanan elite yang terbuat dari singkong. Salah satunya adalah singkong keju, yang saat ini telah populer di kalangan masyarakat perkotaan.
Singkong keju telah mengangkat nilai ekonomis dan nilai rasa itu sendiri. Perpaduan antara makanan yang amat berbeda kelas ini ternyata malah dige¬mari oleh banyak orang. Dengan inovasi seperti itu¬lah, nilai jual singkong pun menjadi naik. Singkong keju biasanya dijual berkisar Rp 7.000 sampai Rp 10.000 per kotaknya.
Langkah-langkah tips membuka usaha SINGKONG KEJU
Untuk mematangkan konsep usaha singkong keju Anda, promosikan bisnis Anda ini melalui brosur dan selebaran di seputar kampus. Untuk mengefektifkan waktu kuliah, Anda juga bisa menyiasatinya dengan membuka tempat jualan pada malam hari.
Boleh jadi, Anda perlu mencoba sendiri untuk membuktikan kematangan bisnis singkong keju Anda. Selain itu, Anda juga mesti mengetahui bahwa bisnis tersebut tidak membutuhkan modal banyak. Anda juga bisa membukanya di pinggir jalan atau depan swalayan de¬ngan membayar uang sewa tempat.
Sebagai bahan perco¬baan, Anda dapat mem¬beli singkong keju. Jika Anda memang tertarik, Anda bisa menerapkan analisis bisnisnya beri¬kut:
Untuk mematangkan konsep usaha singkong keju Anda, promosikan bisnis Anda ini melalui brosur dan selebaran di seputar kampus. Untuk mengefektifkan waktu kuliah, Anda juga bisa menyiasatinya dengan membuka tempat jualan pada malam hari.
Boleh jadi, Anda perlu mencoba sendiri untuk membuktikan kematangan bisnis singkong keju Anda. Selain itu, Anda juga mesti mengetahui bahwa bisnis tersebut tidak membutuhkan modal banyak. Anda juga bisa membukanya di pinggir jalan atau depan swalayan de¬ngan membayar uang sewa tempat.
Sebagai bahan perco¬baan, Anda dapat mem¬beli singkong keju. Jika Anda memang tertarik, Anda bisa menerapkan analisis bisnisnya beri¬kut:
1. Modal Awal
a. Bahan baku = Rp 50.000
b. Gerobak sepeda = Rp 500.000
c. Peralatan = Rp 100.000
d. Tabung gas = Rp 50.000
e. Sewa tempat = Rp 1.000.000
f. Lain-lain = Rp 200.000 +
Jumlah = Rp 1.900.000
2. Biaya Operasional Tiap Hari
a. Pembelian bahan baku = Rp 50.000
b. Keju = Rp 50.000
c. Gas elpiji = Rp 14.000
d. Lain-lain = Rp 50.000 +
Jumlah = Rp 164.000
3. Pemasukan
Omzet per hari
= 30 porsi × Rp 7.000
= Rp 210.000
Laba bersih per hari = Rp 46.000
Laba bersih per bulan
= Rp 46.000 × 30 hari
= Rp 1.380.000
Dengan jumlah pendapatan yang seperti itu, maka dalam waktu sekitar 2 bulan, Anda sudah da¬pat mengembalikan modal awal
a. Bahan baku = Rp 50.000
b. Gerobak sepeda = Rp 500.000
c. Peralatan = Rp 100.000
d. Tabung gas = Rp 50.000
e. Sewa tempat = Rp 1.000.000
f. Lain-lain = Rp 200.000 +
Jumlah = Rp 1.900.000
2. Biaya Operasional Tiap Hari
a. Pembelian bahan baku = Rp 50.000
b. Keju = Rp 50.000
c. Gas elpiji = Rp 14.000
d. Lain-lain = Rp 50.000 +
Jumlah = Rp 164.000
3. Pemasukan
Omzet per hari
= 30 porsi × Rp 7.000
= Rp 210.000
Laba bersih per hari = Rp 46.000
Laba bersih per bulan
= Rp 46.000 × 30 hari
= Rp 1.380.000
Dengan jumlah pendapatan yang seperti itu, maka dalam waktu sekitar 2 bulan, Anda sudah da¬pat mengembalikan modal awal